25 Februari, 2009


9 trik agar tetap setia

Tak mudah memang setia terhadap pasangan. Banyak yang harus dilakukan agar Anda berdua bisa tetap bahagia menjalani hubungan dengan dasar kesetiaan. Apa saja?

1. TANPA PAMRIH

Hal yang perlu Anda sadari dalam mencintai pasangan adalah “memberi dengan tulus.” Cinta adalah ketulusan hati. Untuk itu, tidak selayaknya menyelipkan pamrih demi keuntungan atau kesenangan sendiri. Misalnya, jangan berharap dengan mencintai pasangan, Anda lantas senantiasa harus diperhatikan. Atau, dengan mencintai pasangan, Anda berharap pasangan tidak berbuat kesalahan. Semua itu hanya akan menyakitkan diri Anda.

Ingat, mencintai berarti Anda “hanya” memberi, jadi jangan mengharapkan kembalian. Imbal balik dari pasangan akan datang dengan sendirinya bila Anda tulus mencintainya. Tidak perlu Anda berharap-harap, bukan? Dari rasa tanpa pamrih inilah, Anda akan mampu menjaga hati untuk tetap setia pada cinta Anda. Dari sinilah, Anda akan sanggup membahagiakan pasangan.

2. JANGAN BANYAK MENUNTUT

Jangan cemari hati dan cinta dengan begitu banyak tuntutan. Bahkan, sebaliknya, Anda harus belajar untuk selalu memberi yang terbaik kepada orang lain, termasuk kepada pasangan, melalui cinta Anda. Hanya dengan cinta yang benar, semua itu dapat Anda wujudkan. Sikap seperti ini akan membuat Anda tetap setia kepada cinta Anda, yang tentu berbuah positif dalam hubungan dengan pasangan.

Terlalu banyak menuntut hanya akan berujung pada kepentingan pribadi, sehingga tidak akan mampu menambahkan kedewasaan hubungan. Bahkan, sangat mungkin malah menghancurkan jalinan kasih Anda. Bukankah bila hal ini terjadi, kesetiaan Anda pun akan luntur? Jadi, jangan banyak “menuntut” agar Anda tetap selalu setia kepada cinta dan hubungan Anda berdua.

3. JANGAN TAKUT DIKECEWAKAN

Mungkin ini sangat sulit Anda lakukan. Biasanya, setiap orang selalu menghindari rasa kecewa, dan selalu ingin senang terus. Tidak ada ruang dalam hatinya untuk rasa kecewa atau duka cita. Padahal, kehidupan memiliki banyak sisi yang harus dihayati.

Untuk itu, agar Anda tetap setia kepada cinta Anda, jangan takut dikecewakan! Tidak selamanya pertumbuhan pribadi berasal dari kesuksesan atau kebahagiaan. Adakalanya, Anda harus merasakan kekecewaan akibat hubungan dengan orang lain, termasuk pasangan Anda. Sangat mungkin ada salah paham, cekcok, atau pertengkaran kecil yang tentu akan membuat hati Anda terluka. Namun, jangan takut. Anda dapat mendewasakan diri dari “luka-luka kecil” seperti ini.

Bila Anda sudah mampu menghadapi situasi sulit ini, Anda tetap akan setia terhadap cinta Anda. Cintalah yang akan menghibur Anda dari goresan luka. Cintalah yang akan menyemangati hidup Anda untuk bangkit dari kekecewaan. Jadi, jangan buramkan cinta bila Anda sedang kecewa. Kesetiaan terhadap cinta inilah yang akan terus menguatkan hubungan kasih Anda dengan pasangan.

4. JADILAH PENGHIBUR YANG BAIK

Tempatnya cinta adalah hati. Bila hati sedang terluka, seseorang memerlukan penghiburan. Begitu pula bila hati pasangan Anda sedang berduka, hiburlah dia. Cinta Andalah yang akan menggerakkan diri Anda untuk memberi penghiburan dan penguatan bagi pasangan.

Semua itu dapat Anda lakukan bila Anda memiliki cinta yang bermahkotakan kesetiaan. Anda tidak akan pernah dapat menjadi penghibur yang baik bila cinta Anda tidak Anda bekali untuk “setia di saat duka sedang berkuasa.” Jadi, belajarlah menjadi penghibur yang baik bagi pasangan. Mulailah dari mencintai diri dengan benar dan selalu setialah terhadap cinta Anda. Yakinlah, hubungan kasih bersama pasangan akan semakin mesra dengan suasana penuh penghiburan ini.

5. PAHAMI SEPENUH HATI

Manusia tidak selalu berada dalam situasi yang mudah. Seringkali, pasangan berada dalam situasi sulit dan mungkin Anda pun kesulitan untuk memahaminya. Mungkin ia sedang frustrasi, putus asa, atau gagal. Nah, Anda harus bisa memahami hati pasangan yang sedang terpuruk ini. Pahami dia dengan sepenuh hati, jangan malah terpancing memperburuk suasana batinnya. Misalnya Anda mengomeli kenapa dia bisa gagal, atau menyalahkannya.

Hindari sikap seperti ini. Hanya dengan tetap setia kepada cinta Anda, Anda akan mampu menerima dan memahami suasana hati pasangan. Dengan kesetiaan pula, Anda menginspirasi pasangan untuk sesegera mungkin bangkit dari frustrasinya. Semua itu hanya dapat Anda lakukan dengan cinta, bukan? Jangan sedetik pun meninggalkan cinta Anda dan tetap setialah di dalamnya. Dengan begitu, pasangan akan lebih mencintai Anda karena Andalah yang bisa menjadi penyejuk di saat suasana buruk terjadi.

6. SYUKURI APA YANG TERJADI

Jangan mengeluh dan mengumpat bila Anda sedang gagal, berduka, ataupun kecewa. Ucapkan syukur atas karunia hari-hari Anda yang penuh warna pengalaman hidup. Ucapkan syukur karena semua peristiwa membawa Anda bertumbuh dalam kedewasaan.

Dengan sikap ini, Anda akan dapat tetap setia dalam cinta Anda. Kekalutan hidup tidak akan membuat jiwa Anda kerdil. Bahkan sebaliknya, Anda akan semakin tangguh menghadapi apa pun yang terjadi. Jadi, tetap setialah kepada cinta Anda dengan mensyukuri semua pengalaman hidup Anda. Dari sinilah hubungan kasih dengan pasangan akan semakin kokoh.

7. MANDIRI DALAM PIKIR DAN TINDAKAN

Kemandirian bukan berarti harus memikirkan diri sendiri tanpa memerhatikan orang lain, terutama pasangan hidup. Kemandirian dalam berpikir dan bertindak berarti mengedepankan rasa percaya diri dalam menghadapi setiap peristiwa yang terjadi. Dengan demikian, tak perlu menunggu pasangan bertindak ketika Anda harus menentukan sikap terhadap suatu momen penting.

Kemandirian akan membuat Anda dapat tetap setia terhadap pasangan dan diri Anda sendiri. Anda akan semakin yakin bahwa cinta Anda membawa kekuatan diri yang berujung pada sikap positif dalam memandang cinta dan jalinan kasih Anda. Untuk itu, berusahalah untuk mandiri dalam pikir dan tindakan, agar kesetiaan terhadap cinta terus pula berkembang. Hubungan kasih pun akan semakin kuat dan mandiri.

8. TEGUH DALAM HARAPAN

Cinta tanpa pengharapan tentu akan sia-sia. Hidup tak akan pernah bergerak ke depan tanpa pengharapan. Seakan tidak memiliki fokus ke arah yang lebih baik lagi. Anda juga tidak akan dapat menambahkan sedikit demi sedikit makna cinta dalam hidup Anda. Untuk itu, milikilah harapan dan berusahalah untuk selalu untuk mewujudkannya.

Dengan demikian, Anda akan tetap setia kepada cinta Anda; karena harapan Andalah yang mendorongnya. Tanpa setia dalam cinta, Anda tidak akan bergairah dalam mewujudkan harapan-harapan Anda, terutama harapan agar hidup penuh kasih dan sayang dengan pasangan. Jadi, selalu perteguh harapan akan hidup lebih baik dalam cinta dan kehidupan Anda berdua.

9. PADUKAN KATA DAN PERBUATAN

Cinta sebaiknya tak hanya disimpan di bibir semata. Juga, jangan hanya diungkapkan dengan untaian kata yang indah. Padukan kata dan perbuatan, sehingga makna cinta Anda dapat Anda rasakan bersama pasangan. Paduan ini akan menjadi bukti bahwa Anda tetap setia terhadap cinta Anda. Kesetiaan ini membuat hubungan kasih bersama pasangan selalu berada dalam kejujuran dan kepercayaan.

Ini karena Anda selalu setia dan konsisten terhadap ucapan dan perbuatan Anda. Dengan demikian, Anda berdua akan benar-benar menikmati kesetiaan dengan sepenuh hati. Tidak ada kekhawatiran akan terjadi kebohongan.



Semua sudah ada saatnya.....
Semua yang indah datang pada waktunya......

ALLAH tak akan pernah terlambat.....
Juga tak akan lebih cepat......
ALLAH TAHU
Beberapa Hal Yang Dapat Mendorongmu Untuk Tetap Bertahan
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
ALLAH tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
ALLAH sudah menghitung airmatamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa
berlalu begitu saja dengan sia sia.....
ALLAH sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk
menelepon.
ALLAH selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu
hendak berbuat apa lagi...
ALLAH punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
ALLAH dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
ALLAH sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur…..
ALLAH telah memberkatimu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi kekaguman.... .
ALLAH telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digapai....
ALLAH sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau berada atau kemanapun kau menghadap... ALLAH tahu
Jika kau sangat merasa diberkati dengan artikel ini, sampaikanlah kepada
teman teman yang kau kasihi !

23 Februari, 2009

Cinta


cinta itu memerlukan orang yang cocok
cinta itu memerlukan waktu yang tepat
cinta itu memerlukan tempat yang sesuai

salah satu dari itu tak ada maka bukan menjadi cinta yang abadi..
yang ada hanya napsu sesaat ataukah hal yang terpaksa

cinta..
tunjukkan padaku cara mencintai dengan benar

cinta..
tunjukkan padaku orang yang bisa aku cintai dengan sesuai

cinta..
tunjukkan padaku tempat yang sesuai untuk mencari cinta sejatiku

cinta..
tunjukkan kapankah aku bisa mencintainya dengan sepenuh hatiku

cinta..
apakah dia memerlukan toleransi

cinta..
apakah dia memerlukan keseimbangan

cinta..
apakah dia memerlukan kasih sayang

cinta..
apakah dia memerlukan harapan

cinta..
apakah dia memerlukan perasaan membutuhkan??

cinta..
apakah dan bagaimanakah kamu akan bertahan dan ada dalam hidupku?


Anandaku

Kontributor : Al-akh Hanif



Anandaku, mutiara hatiku…
Perjalanan jauh masih membentang di hadapanmu
Bangkitlah, hentikan segera tangismu
Hapuslah derai air matamu
Jangan hiraukan letih lemah jiwamu
Kembalilah melangkah, songsong masa depanmu

Biru langit masih menghias cakrawala
Bias pelangi memanggilmu di ufuk sana
Bangkitlah, ambil bekalmu pemandu sukma dari Kitabullaah dan Sunnah yang mulia
Bentengi dirimu dengan ilmu, iman dan taqwa
Terbanglah, Nak…
Kepakkan sayapmu sekuat daya
Ukirlah asamu diketinggian mega
Lukislah citamu dengan sejuta warna
Gapailah mentari dan rembulan!
Raihlah seribu bintang cemerlang!

Anandaku,mutiara hatiku…
Dengan segenap haru biru jiwaku
Kulepas engkau 'tuk menyusuri jalanan ilmu
Teriring seribu harapan dalam dadaku
Hati-hati, Nak… jaga dirimu s'lalu
Di sini, di antara heningnya munajatku
Kan s'lalu kucebiskan do'a untukmu
S'moga kelak Allaah menghimpun kau dan aku
Di dalam Al-Firdaus di bawah 'arsy Rabbmu

(Dikutip dari buku 'Jawaban tepat anak hebat' HAS, dengan sedikit diedit.

Kuberjanji

Suatu hari, kan kubiarkan kau pergi..
Agar duri-duri dari senyumku tak menancap di kulitmu lagi
Agar kau bisa berlari, menari

Suatu hari, kan kubiarkan kau pergi..
Karna cintaku ini belati
Menyayat, melukai

Kau datang membawa hati
Berharap kulukis 7 warna pelangi
Berharap kuberi sayap-sayap bidadari

Suatu hari, kan kubiarkan kau pergi..
Agar kau tak terbuai lagi
Agar kau bangun dari mimpi

Dan kuberjanji suatu hari,

kan kubiarkan kau benar-benar pergi..
Jika aku telah sanggup berdiri

KEHIDUPAN


kegembiraan bukan sesuatu yang dapat dikejar,tapi kegembiraan adalah buah dari sesuatu.
dan kebahagiaan tidak menuntut persyaratan dari luar diri kita. karena kita sesungguhnya sudah memiliki semua yang diperlukan untuk bahagia.

dengan menghayati diri sendiri,menghayati saat sekarang, bukan kemarin dan yg akan datang, serta menghayati tempat dimana kita berada..
sebenarnya kita sedang menghilangkan,penghalang2 dalam menghayati hidup kita sendiri.

hidup adalah kini,disini,sebagai diri sendiri.
masa lalu hanyalah kenangan,
sedang masa depan hanyalah sebatas keinginan akan kehidupan...

bebaskan diri dari belenggu masa lalu,
rasa kuatir akan masa depan,
ambisi,kelekatan dan tirani pikiran,
maka
kita akan menikmati hidup
yang sarat dengan
kepenuhan
dan
kebebasan..

hidup ini,akan selalu bermakna dan tak sia2,
bila kita mempunyai seseorang yang kita cintai,
dan mempunyai sesuatu yang kita perjuangkan..
someone to love..
someone to do..

hidup adalah anugerah Tuhan yang sangat berharga,
didalamnya terdapat bahagia,mutiara2 indah sukacita,damai sejahtera,kasih..
yang semua berkembang dengan subur,
dalam lahan yang bernama
kemerdekaan dan keheningan..

semua adalah satu,
seperti prisma yang memancarkan bermacam2 warna..
tetapi
tetap satu bentuk..
berasal dari
TUHAN.

Cinta adalah misteri paling agung,
hampir seperti ALLAH sendiri.
cinta itu mencipta,karena dengan melihat kebaikan dlm diri orang lain,
maka ia menjadi baik.

Wanita


Wanita Acuan Al-Quran Ialah Seorang wanita Yang Beriman
Yang Hatinya Disaluti Rasa Taqwa Kepada Allah SWT
Yang Sentiasa Haus Dengan Ilmu
Yang Sentiasa Dahaga Dengan Pahala
Yang Solatnya Adalah Maruah Dirinya
Yang Tidak Pernah Takut Berkata Benar
Yang Tidak Pernah Gentar Untuk Melawan nafsu


Wanita Acuan Al-Quran Ialah wanita Yang Menjaga Tuturkatanya
Yang Tidak Bermegah Dengan Ilmu Yang Dimilikinya
Yang Tidak Bermegah Dengan Harta Dunia Yang Dicarinya
Yang Sentiasa Berbuat Kebaikan Kerana Sifatnya Yang Pelindung
Yang Mempunyai Ramai Kawan Dan Tidak Mempunyai Musuh Yang
Bersifat Jembalang

Wanita Acuan Al-Quran Ialah wanita Yang Menghormati Ibubapanya
Yang Sentiasa Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Dan Keluarga
Yang Bakal Memelihara Keharmonian Rumahtangga
Yang Akan Mendidik Anak-Anak Dan membantu suami Mendalami Agama Islam
Yang auratnya dikhaskan buat suami tercinta
Yang Mengamalkan Hidup Penuh Kesederhanaan
Kerana Dunia Baginya Adalah Rumah Sementara Menunggu Akhirat

Wanita Acuan Al-Quran Sentiasa Bersedia Untuk Agamanya
Yang Hidup Di Bawah Naungan Al-Quran Dan Mencontohi Sifat Rasulullah SAW
serta wanita sufi yg digariskan dalam kalamullah
Yang Boleh Diajak Berbincang Dan berbicara
Yang Sujudnya Penuh Kesyukuran Dengan Rahmat Allah Ke Atasnya

Wanita Acuan Al-Quran Tidak Pernah Membazirkan Masa
Matanya Kepenatan Kerana Kuat Membaca
Yang Suaranya Lesu Kerana Penat Mengaji Dan Berzikir
Yang Tidurnya Lena Dengan Cahaya Keimanan
Bangun Subuhnya Penuh Dengan Kecerdasan
Kerana Sehari Lagi Usianya Bertambah Penuh Kematangan

Wanita Acuan Al-Quran Sentiasa Mengingati Mati
Yang baginya Hidup Di Dunia Adalah Ladang Akhirat
Yang Mana Buah Kehidupan Itu Perlu Dibajai Dan Dijaga
Meneruskan Perjuangan Islam Sebelum Hari Kemudian bersama lelaki

Wanita Acuan Al-Quran Ialah wanita Yang Tidak Mudah Terpesona
Dengan Buaian Dunia
Kerana Dia Mengimpikan Syurga
Di Situlah Rumah Impiannya
Bersama lelaki Acuan Al-Quran ganjaran ALLAH SWT

PEREMPUAN



dari seorang temen...









Jika dikatakan cantik dikira menggoda,
Jika dibilang jelek di sangka menghina.
Bila dibilang lemah dia protes,

Bila dibilang perkasa dia nangis.
Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak
(sambil ngomel masa disamakan dengan cowok)
Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis/kereta malah cemberut
(sambil ngomel,Egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan)
Jika di tanyakan siapa yang paling di banggakan, kebanyakan bilang Ibunya,

Tapi kenapa ya ..... lebih bangga jadi wanita karir, padahal ibunya adalah ibu rumah tangga

Bila kesalahannya diingatkankan, mukanya merah..
Bila di ajari mukanya merah,

Bila di sanjung mukanya merah,
jika marah mukanya merah, kok sama semua? bingung !!
Di tanya ya atau tidak, jawabnya diam;

Ditanya tidak atau ya, jawabnya diam;

Ditanya ya atau ya, jawabnya: diam,
Ditanya tidak atau tidak, jawabnya ; diam,
ketika didiamkan malah marah
(repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya).
Di bilang ceriwis marah,

Dibilang berisik ngambek,

Dibilang banyak mulut tersinggung,

Tapi kalau dibilang S u p e l
Wadow seneng banget..padahal sama saja maksudnya.
Dibilang gemuk engga senang Padahal maksud kita sehat gitu lho
Dibilang kurus malah senang
Padahal maksud kita "kenapa loe jadi begini !!!"
Itulah PEREMPUAN makin kita (cowok) bingung makin senang DIA !

SURAT DARI SETAN UNTUK MU



(Surat Dari Iblis)

( Surat ini akan membuat anda benar-benar berfikir)




(Sebenarnya surat ini hampir membuatku gila saat aku membacanya, tapi
aku harus forwardnya kerna catatan kecil dibawahnya)

************ ********* ********* **********
SURAT DARI SETAN UNTUK MU

Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktiviti harianmu.

Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu

Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu

Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya

Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu.
Hai Bodoh, Kamu millikku.
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu .
Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah.
Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah. Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya
Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan.

Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku,
dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka.
Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH
Aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani Kita nonton film 'porno' bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangya , bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua , Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.
TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.
Ayuhlah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya.
Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.
Ini hanya merupakansurat penghargaanku untuk mu.
Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH' kerana sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu. Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.
Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.
Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.. Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.
Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.
Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.
Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya.

Begitulah anak-anak .

Baiklah, aku persilakan kau bergerak sekarang.

Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi.

Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu.

Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.

Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh.

Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.

kau harus menjadi orng tolol yang lebih baik dimata ALLAH.

Catatan : Jika kau benar2 menyayangiku , kau tak akan memberi surat ini dengan siapapun!!!!

30 Januari, 2009

Kata mutiara


Disaat kita menjalani kehidupan di dunia ini, ternyata yang terpenting adalah bagaimana kita membawa diri kita diantara sekumpulan manusia yang berbeda watak dan karakternya, karena watak adalah ciptaan Illahi yang sangat unik yang berbeda antara seseorang dangan yang lainnya.

Disaat badai datang menerjang dirimu, cobalah untuk dapat diam dan selalu tenang, walau terkadang harus ikut hanyut arusnya, hanya dengan ketenanganlah yang dapat menentramkan dan menenangkan segala sesuatu yang sedang bergejolak & berkobar.

Masa lalu yang telah terjadi disetiap kehidupan baik itu merupakan kesedihan atau kegembiraan adalah guru yang terbaik untuk kehidupannya dimasa mendatang.

Keterbukaan, kejujuran seseorang adalah langkah awal dari kenyamanan dalam mengarungi kehidupan ini yang dinamik.

Jujur yang terbaik datangnya dari seseorang yang dengan tulus serta ikhlas mengakui bahwa masih ada yang lebih baik dari kebaikan yang ada dalam dirinya.

Kebanyakan manusia selalu ingin melupakan masa lalu yang pernah dialaminya, demi menjaga dari duniawi, tapi mereka lupa karena harus menipu diri sendiri.

Dalam menjalani kehidupan ini hendaknya menanamkan sifat berani melalui berarti berani mengambil resiko apapun atas akibat perbuatannya.

11 November, 2008

Hikmah hidup



DETIK-DETIK AKHIR KEHIDUPAN

Oleh : sis zainudin/1. Masyahidul Ihtidar oleh Syaikh Abdurrahman as-Syayiâ™ dan Sultan Fahd ar-Rasyid

Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Rabbmulah kamu akan dikembalikan. (As-Sajdah:11)

Hari demi hari, bulan demi bulan, bulanpun berganti tahun. Berpuluh tahun yang lalu, waktu itu kita masih dalam rahim ibunda, kemudian terlahir menjadi bayi mungil yang menggemaskan, lalu tumbuh menjadi balita yang lucu, dilanjutkan dengan menjadi anak-anak, kemudian remaja dan jadilah seperti sekarang yaitu menjadi dewasa, menjadi orang tua anak-anaknya ataupun sudah mempunyai cucu. Karena sunnatullah, sebuah ketetapan dari Allah Subhanahu wa ta'ala seiring dengan berjalannya waktu kita manusia pasti akan berubah menjadi tua dan kemudian mati.

Begitu kira-kira gambaran sederhana tentang siklus hidup manusia di dunia. Dalam perjalanannya, kadang-kadang ada orang yang melewati hidupnya sampai ia berumur seratus tahunan lebih, 80an, 60an, atau rata-rata manusia dapat bertahan hidup. Ada pula yang hanya menikmati kehidupan hanya separuh abad. Namun tak jarang pula, yang masih muda, badan terlihat sehat dan sempurna, tidak sedikit yang sudah meregang nyawa, tentu dengan cara dan jalan yang berbeda-beda. Dan banyak pula cerita tentang bayi yang masih dalam kandungan yang belum sempat merasakan hidup di dunia, dan belum sempat merasakan hangat pelukan Ibunya, dibunuh (aborsi) oleh ibunya sendiri lantaran kehadirannya tidak dikehendaki, karena kehamilannya buah dari hubungan yang terlarang yang bisa membawa aib bagi diri dan keluarganya, na'udzubillah min dzalik.

Karena ajal memang tak pernah memilih kita sudah tua atau muda, masih panjangkah jatah waktu kita hidup ataukah sudah habis masa untuk berpijak di bumi ini. Dan kebanyakan dari manusia melupakan akan datangnya kematian, mereka lupa kalau ajal selalu mengintai di manapun mereka berada. Mereka terlupakan oleh ramainya dunia, terlena dengan manisnya syahwat, silau dengan gemerlapnya harta. Terlalu sibuk dengan keinginan-keinginan yang belum kita capai. Adalah baik ketika keinginan atau cita-cita kita adalah hal yang berorientasikan akherat, tapi kebanyakan dari kita dilenakan oleh keinginan-keinginan yang bersifat kesenangan semu belaka.

Sampai-sampai kita lupa bahwa kematian sudah sampai di pelupuk mata. Semua terperdaya oleh hingar-bingarnya dunia ini. Kebanyakan waktu hidupnya digunakan untuk sibuk kesana-kemari menggali, mengelola dan menumpuk harta. Dan saat-saat ketika sakaratul maut itu datang menghampiri barulah ia sadar betapa kehidupan di dunia amatlah singkat, dan merataplah ia dengan penyesalan yang sangat ketika menyadari bahwa umurnya telah habis untuk urusan-urusan pangkat, syahwat dan harta. Tinggallah kini menunggu kedatangan malaikat maut dan merasakan betapa tersiksa dan sakitnya saat sakaratul maut. Sakit yang tak dapat dikira karena amat terasa sakitnya.

Sebagian ulama menegaskan bahwa rasa sakit pada sakaratul maut hanya diketahui hakikatnya oleh orang yang sudah merasakannya. Orang yang belum merasakannya tentu hanya bisa mengetahuinya sekedar berdasarkan analogi dengan berbagai rasa sakit yang pernah dirasakan.

Rasa sakit pada sakaratul maut langsung menghunjam ruh itu sendiri sehingga menerobos seluruh organ-organ tubuhnya, seluruh jaringan sarafnya, seluruh urat-urat. di tubuhnya, bahkan juga seluruh persendian tubuhnya, hingga merambati akar rambut dan kulit dari atas kepala hingga ujung kaki

Jangan tanyakan rasa sakitnya. Sehingga sebagian orang mengatakan bahwa Kematian itu lebih menyakitkan daripada sabetan pedang, daripada gigitan gergaji dan sayatan gunting, karena rasa sakit akibat sabetan pedang, gigitan gergaji, dan sejenisnya hanya dirasakan karena adanya ruh atau nyawa. Bagaimana pula apabila yang dicabut adalah ruh sendiri ? Orang yang ditebas pedang masih dapat berteriak minta tolong karena masih tersisa kekuatan dalam hati dan pada lisannya. Akan tetapi orang yang menghadapi sakaratul maut sudah kehilangan suara dan teriakannya, kekuatannya sudah melemah, dan energi tubuhnya sudah musnah. Hal ini karena musibah sakaratul maut terkadang terlalu berat sehingga menguasai hati dengan rasa sakit yang dahsyat sehingga melumpuhkan seluruh anggota tubuh, mengguncang seluruh organ tubuh, dan melemahkan seluruh jengkal bagian tubuh, sehingga tidak tersisa lagi kekuatan untuk meminta pertolongan.

Bahkan, akal sekalipun telah tertutupi dan terganggu pula karena rasa sakit sakaratul maut; sementara lidah tiba-tiba menjadi bisu. Seluruh anggota tubuh menjadi lemah. Orang yang berada sakaratul maut berharap untuk dapat beristirahat sejenak melalui erangan dan teriakan atau melalui cara lain. Akan tetapi ia tidak mampu melakukannya. Kalaupun masih tersisa kekuatan, pasti saat ruh dicabut dan diangkat dari dalam tubuh akan terdengar gerengan dan suara kerongkongan dan dadanya. Namun, saat itu warna tubuhnya sudah berubah dan rasa sakit sudah menyerang seluruh tubuhnya, bagian luar maupun bagian dalamnya. Hingga akhirnya bagian hitam matanya naik sampai menyentuh kelopak mata, sementara lidah tertarik ke dalam hingga pangkalnya dan jari jemari juga menjadi kaku.

Maka, jangan ditanya lagi kondisi orang tersebut tatkala urat-uratnya seperti tercabut satu persatu. Masing-masing anggota tubuh kemudian mulai menjadi mati secara bertahap. Mulanya kedua kaki menjadi dingin, lalu kedua betisnya, kemudian kedua pahanya. Masing-masing anggota tubuh mengalami sakaratul maut dan mengalami musibah rasa sakit pada saat itu, hingga nyawa sampai di kerongkongan. Pada saat itulah pandangannya terhadap dunia dan penghuninya mulai sirna, dan pintu tobat pun sudah tertutup baginya. Dan tinggallah penyesalan dan kekecewaan yang mendalam menggelayuti dirinya.

Saudaraku tercinta, tidakkah engkau mengetahui bahwa kunjungan malaikat maut itu adalah sesuatu yang pasti ? telah ditakdirkan semenjak masa azali, panjang ataupun pendek umur kita ? Tidakkah kita menyadari bahwa kita semua hanya musafir yang akhirnya akan sampai tujuan dan meninggalkan perjalanannya ? Tidakkah kita menyadari bahwa perputaran hidup ini pasti berhenti, dan perputaran usia semakin mendekati penghujungnya ?.

Tidakkah kita menyadari bahwa setelah kunjungannya kita tidak akan mampu lagi melakukan satu kebajikan sekalipun ? kita tidak akan mampu shalat dua rokaat sekalipun ? Kita tidak akan mampu membaca al-Qur'an satu ayatpun ? Kita tidak akan mampu bertasbih, bertahmid, bertahlil, atau beristighfar satu kalipun. Kita tidak akan mampu berpuasa seharipun, atau bersedekah meski sepeserpun. Kita tidak akan mampu melakukan haji ataupun umroh lagi. Waktu beramal telah berlalu, yang tertinggal adalah hisab dan pembalasan terhadap kebajikan atau dosa-dosa.

Rasulullah solallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
"Perbanyaklah olehmu mengingat penghancur kenikmatan yaitu : mengingat kematian". HR. Tirmidzi dan Nasa'i dan Ibnu Hibban menshohihkannya.

Saudaraku...Manakah persiapan kita untuk berjumpa dengan malaikat maut ? Manakah persiapan kita untuk menghadapi hal-hal dahsyat sesudah kematian ? Dalam kubur, saat ditanya oleh dua malaikat, saat di Padang Mahsyar, saat hisab, saat dibukanya lembaran catatan amal perbuatan, saat meniti jembatan Ash-Shiroth, dan saat berdiri di hadapan Allah 'Aza wa Jalla.

Di waktu yang baik, sehabis shalat, sebelum tidur, saat mentadaburi ayat-ayat-Nya ataupun di penghujung malam ketika kita bersimpuh pasrah di hadapan-Nya, pernahkah terbayang seandainya saja kita mati dalam keadaan yang buruk, mati dalam kubangan lumpur kemaksiatan, mati dalam keadaan su'ul khatimah, sedangkan kita belum sempat untuk bertobat ? dan siapkah kita menanggung azab kubur yang mengerikan ? na'udzubillah min dzalik wallahu a'lam bisshowab.¨Ibnu Zainudin

Memory malam itu


Akhirnya kekerasan hati manusia bisa juga diruntuhkan oleh sang waktu, dan aku semakin percaya, Allah SWT juga yang mempunyai kuasa atas kehidupan manusia & makhlukNya yang lain dimuka bumi ini. Semua peristiwa apapun yang terjadi dalam kehidupanku semenjak aku berangkat dewasa, semua itu menjadi suri tauladan untukku dikemudian hari agar selalu berhati-hati dalam keadaan apapun, baik itu bersosialisasi bersama teman-teman ataupun dilingkungan sanak saudara. Tidak ada hal yang istimewa dalam diri manusia untuk dapat disombongkan kepada sesamanya, tidak ada satupun harta benda yang berharga didunia ini yang dapat mengembalikan sang waktu, segalanya ditentukan oleh pribadi & hati kita masing-masing dalam menyikapi berbagai masalah atau problema yang kita alami sepanjang hidup kita, yang pada akhirnya jangan sampai bermuara kepada rasa penyesalan yang amat sangat dalam dikemudian hari karena dampak dari keangkuhan hati mempertahankan keyakinan diri yang belum tentu benar menurut pandangan orang lain, naudzubillah.... Saat ini kita harus terus banyak belajar bagaimana menata hati, bagaimana untuk mencoba bersabar, bagaimana mengendalikan hawa nafsu serta emosi yang terkadang datangnya tidak tiba-tiba, terkadang bertambah besar dengan datangnya hembusan angin yang tidak bertanggung jawab atas akibat dari apa yang telah dilakukannya. Tetapi nampaknya Allah SWT sangat menyayangiku, DIA masih menunjukkan kuasaNYA saat itu bahwa atas segala kehendakNyalah semua peristiwa itu dapat terjadi. Entah perasaan apalagi yang masih menghantuiku saat anggota lain belum dapat tempat yang semestinya karena terganjal dengan kenyataan pahit yang sampai detik ini harus masih dirasakan, dan coba untuk menetralisir dengan mencari pembenaran diri. Sebagai seorang insan manusia yang masih dapat berpikir jernih atas peristiwa tersebut, mencoba agar segalanya dapat berakhir damai, karena pada akhirnya bermuara pada satu pangkal, bahwa kita ini saudara sekandung. Tak ada gunanya segalanya harus berakhir dengan niatan yang tidak baik dimata Allah SWT dan para malaikatNya,ataupun mencari pembenaran diri, mencoba menghakimi satu sama lain, sama sekali tak akan pernah berakhir dengan damai begitu juga dimata masyarakat umum mungkin terasa janggal bila satu keluarga tidak dapat saling melindungi satu sama lain, apalagi bila terjadi dengan orang lain ?, zaman telah berubah, segala sesuatunya bisa berakhir dengan kedamaian & dapat segera diselesaikan dengan musyawarah, karena negara kitapun adalah negara demokrasi, apa salahnya kita belajar open mind serta berjiwa besar dalam menghadapi hidup ini. Kita tidak akan pernah berhasil memaksakan kehendak kita kepada siapapun, apalagi merubah watak seseorang, karena itu semua adalah karunia Allah SWT, yang menjadi keunikan serta perbedaan antara satu individu, dengan yang lainnya. Setiap insan manusia memang diciptakan dengan keunikan masing-masing yang menjadi ciri khas tiap individu, sekarang bagaimana caranya supaya hati kita dapat menerima perbedaan pribadi tersebut ? Semoga dapat menjadi masukan yang berguna untuk dapat membantu mendewasakan jalan pikiran serta hati kita masing-masing, yang mungkin saat ini tergerus dengan suatu kebiasaan yang mungkin mulai saatnya harus dirubah, supaya dikemudian hari dapat dijalani dengan kedamaian hati dan pikiran. Perdebatan tidak harus berakhir dengan pertikaian yang panjang bukan......masih banyak yang dapat kita lakukan yaitu yang positif guna mengisi kehidupan kita masing-masing yang entah kapan akan berakhir, karena hidup di dunia ini hanyalah sementara saja, tidak ada yang abadi, perbedaanya hanya waktu saja, masih ada kehidupan lain yang menanti kita, yang mengharapkan agar kita mengisi hidup ini dengan amal ibadah kebaikan.

10 November, 2008

madio senja hari


Tulusnya cinta seseorang bukanlah diukur dari seberapa besar pengorbananmu... atau sedalam apa luka yg kamu dapat semenjak kamu menyerahkan rasa cintamu kepadanya... Berharganya cinta bukanlah diukur dari berapa lama kamu terpuruk atau hanya kepada siapa yg bisa buatmu melupakan cinta yang lalu, Mengharap cinta sejati hanya dapat di raih dengan perasaan, "Bila kamu memang mencintai... kamu tak perlu mengukur itu semua, untuk mengetahui bagaimana dalamnya cintamu, karena jauh dalam lubuk hatimu yang paling dalam hatimu sudah bisa merasakan betapa kamu mencintainya......

Wanita masa kini




Perhatikanlah, betapa banyak kita saksikan para wanita yang bertabaruj atau menampakkan keindahan perhiasan tubuhnya didepan umum. Kita lihat para wanita yang belajar dan bekerja diantara barisan para lelaki, mereka bekerja bersama lelaki sebagaimana salah seorang mereka bekerja bersama salah seorang keluarganya yang mahram, mengendarai mobil dan bersafar bersamanya

Setiap insan pernah merasakan cemburu, namun adakah rasa cemburu tatkala melihat kemaksiatan ? Kini kita lihat bagaimana fenomena yang ada bila rasa cemburu telah hilang.

Betapa banyak orang yang mengaku dirinya memiliki rasa cemburu, namun justru menanggalkan pakaian malu dengan melakukan perbuatan-perbuatan haram atau membiarkan kemaksiatan. Padahal Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam telah mewasiatkan kepada umatnya agar memiliki akhlak Al-Ghoiroh (cemburu).

Beliau telah menerangkan kedudukan akhlak yang utama ini dalam sabdanya (yang artinya) :
“Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala cemburu dan cemburunya Allah bila seseorang mendatangi apa yang Allah haramkan atasnya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Beliau Shalallahu’alaihi Wassallam menjelaskan bahwa Allah memiliki sifat cemburu bila dilanggar keharaman-keharamannya dan dilampaui batasan¬-batasannya, dan siapa yang telah melanggar apa yang Allah haramkan berarti telah (berani) melewati sebuah pagar yang besar.

Akhlak AI-Ghoiroh ini begitu menghujam dalam hati para sahabat, karena perhatian dan kesungguhan mereka dalam mengikuti wasiat Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam. Sa’ad bin Ubadah Radhiyallahu ‘anhu berkata :
“Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku niscaya aku akan memukulnya dengan pedang sebagai sangsinya. Nabi Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda, “Apakah kalian takjub dengan cemburunya Sa’ad, sesungguhnya aku lebih cemburu darinya dan Allah lebih cemburu dari padaku”. (HR. Al Bukhari).

Akhlak ini juga berpengaruh dalam diri Aisyah Radhiyallahu ‘anha tatkala ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda :”Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak bersandal, telanjang dan belum berkhitan”. Aku berkata, “Perempuan dan laki-laki berkumpul, (berarti) sebagian mereka akan melihat sebagian yang lain ?!” Nabi Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda, “Wahai Aisyah ! Urusan saat itu lebih mengerikan dari pada mereka saling melihat”. (HR. Al Bukhari).
Karena rasa cemburulah Aisyah Radhiyallahu ‘anha belum berfikir tentang ketakutan yang terjadi pada hari itu.

Demikian pula Ali Radhiyallahu ‘anhu ketika diutus kesuatu negeri beliau berkata kepada penduduknya : “Aku telah mendengar bahwa wanita-wanita kalian akan mendekati orang-orang kafir azam di pasar-pasar, tidakkah kalian cemburu, sesungguhnya tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak memiliki rasa cemburu.”

Begitulah Al-Ghoiroh yang besar dalam diri para sahabat dan akhlak ini akan tetap berpengaruh pada diri orang-orang yang berpegang teguh dengan atsar salaf dan mengikuti jalan mereka.
Sebaliknya, al-ghoiroh hanya sekedar menjadi pengakuan bagi orang-orang yang ucapannya menyelisihi perbuatannya. Mereka mengaku memiliki rasa cemburu, namun membiarkan istri dan anak-anak perempuannya keluar rumah dengan menampakkan wajah, lengan, dada dan lekuk- lekuk tubuh, kemudian menjadi tontonan gratis para lelaki jalanan.

Suami yang demikian hendaknya memperhatikan peringatan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam dalam sabdanya :
“Tiga gologan yang tidak akan masuk syurga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan dayyuts.” (HR. Nasa’i 5 :80-81; Hakim 1: 72, 4 : 146, Baihaqi 10 : 226 dan Ahmad 2 : 134).

Dayyuts ditafsirkan hadits-hadits lain, yaitu : Seorang kepala rumah tangga yang membiarkan kejelekan atau kerusakan dalam rumah tangganya. (Fathul Bari 10 : 401). Dayuts juga ditafsirkan oleh ulama : orang yang tidak cemburu terhadap istrinya.
Karena tiadanya rasa cemburu, akhirnya nampaklah perbuatan-perbuatan yang mengotori rasa malu dan melemahkan muru’ah (wibawa) sebagaimana perbuatan wanita-wanita jahil zaman sekarang.

Perhatikanlah, betapa banyak kita saksikan para wanita yang bertabaruj atau menampakkan keindahan perhiasan tubuhnya didepan umum. Kita lihat para wanita yang belajar dan bekerja diantara barisan para lelaki, mereka bekerja bersama lelaki sebagaimana salah seorang mereka bekerja bersama salah seorang keluarganya yang mahram, mengendarai mobil dan bersafar bersamanya atau kita lihat juga perginya seorang wanita bersama sopir pribadi ke tempat-tempat seperti pasar, sekolah dan lain-lain, tanpa rasa malu sedikitpun, bahkan sopir tadi dengan bebasnya keluar masuk rumah sebagaimana mahramnya tanpa wanita itu merasa berdosa dan malu pada sopirnya, dengan dalih ia hanya seorang sopir.

Betapa banyak terjadi kesalahan dan pelanggaran kehormatan dengan sebab mengikuti hawa nafsu dan kebodohan. Kita lihat pula perbuatan wanita yang membeli dan melihat majalah- majalah cabul dan film hina serta mendengarkan musik dan lagu. Atau perbuatan wanita yang menari dalam resepsi pernikahan dan berbagai pesta dengan diiringi hiruk-pikuknya suara musik serta mengenakan pakaian yang dapat membangkitkan syahwat.

Lalu, apakah para wanita itu mengetahui apa makna malu yang sebenarnya?!!. Ataukah para wali-wali para wanita itu menyangka bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki AI-Ghoiroh (cemburu) ?!! Sungguh hal itu amat jauh
Oleh karena itu hendaklah kita kembali dan bertaubat kepada Allah aza wajalla dan menghisab atas apa yang telah kita lakukan berupa kebaikan dan keburukan.

(Disadur dari Kutaib wa Asafa Alal Ghoiroh oleh Ummu Abdillah)
Buletin Da’wah Al-Atsari, Cileungsi Edisi XII Syawal 1419/1999


ALLAH DI ATAS ARASY

Allah yang menciptakan kita, mewajibkan kita untuk mengetahui di mana Dia, sehinga kita dapat menghadap kepadaNya dengan hati, do’a dan shalat kita. Orang yang tidak tahu di mana tuhannya akan tersesat, tidak tahu kemana ia menghadap kepada sembahannya, dan tidak dapat melaksanakan ibadah (penghambaan) kepadaNya dengan sebenar-benarnya. Sifat Maha tinggi yang dimiliki Allah atas makhluknya tidak berbeda dengan sifat-sifat Allah yang lain sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan hadits shahih, seperti : mendengar, melihat, berbicara, turun dan lain-lainnya.
Aqidah para ulama salaf yang shaleh dan golongan yang selamat “Ahlussunnah wal Jamaah” telah mengimani apa yang diberitakan Allah dalam Al-qur’an dan apa yang diberitakan Rasulnya dalam hadits, tanpa ta’wil (menggeser makna yang asli ke makna yang lain). Ta’thil (meniadakan maknanya sama sekali) dan tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluknya).

Hal ini berdasarkan firman Allah :

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura : 11).
Sifat-sifat Allah ini, antara lain Mahatinggi dan bahwa Dia berada di atas makhluk, adalah sesuai dengan keagungan Allah. Oleh karena itu iman kepada sifat-sifat Allah tersebut wajib, sebagaimana juga iman kepada dzat Allah, Imam Malik ketika ditanya tentang firman Allah :
“Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di atas Arsy.” (QS. Taha : 5).
Beliau menjawab : Istiwa itu sudah dimaklumi artinya (Yaitu : bersemayam atau berada di atas). Tetapi bagaiamana hal itu tidak dapat diketahui. Kita hanya wajib mengimaninya dan mempertanyakannya adalah bid’ah.
Perhatikanah jawaban Imam Malik tadi yang menetapkan bahwa iman kepada “istiwa” itu wajib diketahui oleh setiap muslim, yang berarti : bersemayam atau berada di atas.tetapi bagaimana hal itu, hanya Allah saja yang mengetahi. Orang yang mengingkari sifat Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan hadits -antara lain sifat Maha tinggi Allah mutlak dan Allah di atas langit- maka orang itu berarti telah mengingkari ayat Al-Qur’an dan hadits yang menetapkan adanya sifat-sifat tersebut. Sifat-sifat tersebut meliputi sifat-sifat kesempurnaan., keluhuran dan keagungan yang tidak boleh diingkari oleh siapapun.
Usaha orang-orang yang datang belakangan untuk mentakwilkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan sifat-sifat Alah, karena terpengaruh oleh filsafat yang merusak aqidah Islam, menyebabkan mereka menghilangkan sifat-sifat Allah yang sempurna dari dzatNya. Mereka menyimpang dari metode ulama salaf yang lebih selamat, lebih ilmiah dan lebih kuat argumentasinya. Alangkah indahnya pendapat yang mengatakan :
Segala kebaikan itu terdapat

Dalam mengikuti jejak ulama salaf
Dan segala keburukan itu terdapat
Dalam bid’ah yang datang kemudian.

KESIMPULAN :

Beriman kepada seluruh sifat-sifat Allah yang telah diterangkan Al-Qur’an dan hadits adalah wajib. Tidak boleh membeda-bedakan antara sifat yang satu dengan sifat yang lain, sehingga hanya mau beriman kepada sifat yang satu dan ingkar kepada sifat yang lain. Orang yang percaya bahwa Allah itu Maha mendengar dan Maha Melihat, dan percaya bahwa Allah itu Maha tinggi di atas langit sesuai dengan keagungan Allah dan tidak sama dengan tingginya makhluk, karena sifat MahatinggiNya itu adalah sifat yang sempurna bagi Allah. Hal itu sudah ditetapkan sendiri oleh Allah dalam kitabnya dan sabda Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam Fitrah dan cara berfikir yang sehat juga mendukung kenyataan tersebut.

ALLAH DI ATAS ARASY

Al-Qur’an, hadits shaheh, naluri dan cara berfikir yang sehat telah mendukung kenyataan bahwa Allah berada di atas arasy.

1. Firman Allah :
“Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di atas Arasy.” (QS. Thaha : 5)
Pengertian ini sebagaimana diriwayatikan bukhari dari beberapa tabi’in.

2. Firman Allah :
“Apakah kamu merasa aman trehadap Yang di langit? Bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu…? (QS. Al-Mulk : 16).

3. Firman Allah :
“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berada di atas mereka…” (QS. An-Nahal : 50).

4. Firman Allah tentang Nabi Isa ‘Alaihis salam :
“Tetapi Allah mengangkatnya …” (QS. An-Nisa’ : 158)
Maksudnya Allah menaikkan Nabi Isa ke langit.”

5. Firman Allah :
“Dan Dialah Allah (Yang disembah) di langit …” (Al-An’am : 3)
Ibnu Katsir mengomentari ayat ini sebagai berikut : para ahli tafsir sependapat bahwa kita tidak akan berkata seperti ucapan kaum jahmiyah (golongan yang sesat) yang mengatakan bahwa Allah itu berada di setiap tempat. Maha suci Allah dari ucapan mereka.”
Adapun firman Allah :
“Dan Allah selalu bersamamu di mana kamu berada …” (QS. Al-Hadid : 4).
Maksudnya bahwa dia bersama kita : mengetahui, mendengar dan melihat kita di manapun kita berada. Apa yang disebutkan sebelum dan sesudah ayat ini menjelaskan hal tersebut, seperti keterangan dalam tafsir Ibnu Katsir.

6. Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam mi’raj ke langit ketujuh dan difirmankan kepadanya oleh Allah serta diwajibkan untuk melakukan shalat lima waktu. (riwayat Bukhari dan Muslim).

7. Sabda Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam :
“Kenapa kamu tidak mempercayaiku, padahal aku dipercaya oleh Allah yang berada di langit.? (HR. At Tirmidzi).

8. Sabda Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam :
“Sayangilah orang-orang yang ada di bumi maka yang di langit (Allah) akan menyayangimu.” (HR. At Tirmidzi).

9. Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam pernah menanyai seorang budak wanita :
“Di mana Allah?” jawabnya : “Di langit”,” Rasululloh bertanya lagi : “siapa saya?” dijawab lagi : “Kamu Rasul Allah.” Lalu Rasululloh bersabda :
“Merdekakanlah dia karena dia seorang mu’minah.” (Hadits Riwayat Muslim).

10. Sabda Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam :
“Arsy itu berada di atas air, dan Allah berada di atas Arsy, Allah mengetahui keadaan kamu.” (Hadits hasan riwayat Abu Daud).

11. Abu Bakar shiddiq berkata : “Barangsiapa menyembah Allah, maka Allah berada di langit, Ia Maha hidup dan tidak mati.” (Riwayat Imam Darimi dalam al radd alal jahmiyah).

12. Abdullah bin Mubarak pernah ditanya : “Bagaimana kita mengetahui Tuhan kita?” Maka beliau menjawab : “Tuhan kita berada di atas langit, di atas Arsy, berbeda dengan makhluknya. “Maksudnya : dzat Allah berada di atas Arsy, berbeda dan berpisah dengan makhluknya, dan keadaanya di atas Arsy tersebut tidak sama dengan mahkluk.

13. Para imam empat (Abu Hanifah, Malik, Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal) telah sepakat bahwa Allah berada di atas Arsy, tidak ada seorangpun dari makhluk yang serupa denganNya.

14. Orang yang sedang shalat selalu mengucapkan : “Subhana Rabbial A’laa (Maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi). Ketika berdo’a, ia juga mengangkat tangannya dan menadahkan ke langit.

15. Anak kecil ketika anda tanya di mana Allah, dia akan segera menjawab berdasarkan naluri mereka bahwa Allah berada di langit.

16. Cara berfikir yang sehat juga mendukung kenyataan bahwa Allah di langit. Seandainya Allah ada di semua tempat, niscaya Rasululloh pernah menerangkan dan mengajarkan kepada para sahabatnya. Kalau Allah berada di segala tempat, berarti Allah juga berada di tempat-tempat najis dan kotor. Maha suci Allah dari anggapan yang demikian itu.

17. Pendapat yang mengatakah bahwa Allah berada di segala tempat, berarti bahwa Dzat Allah itu banyak, karena banyaknya tempat. Akan tetapi karena Dzat Allah itu satu, dan mustahil banyak, maka pendapat yang mengatakan bahwa Allah berada di segala tempat adalah batil. Maka tentulah Allah itu di langit, di atas Arsy-Nya, dan dia bersama kita : mengetahui, mendengar dan melihat kita di manapun kita berada.
Dikutip dari buku Bimbingan Islam untuk Pribadi dan Masyarakat, Muhammad Ibn Jamil Zainu.


Allah Subhannaahu wa Ta’ala telah berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. 66:6)

Dan di dalam ayat yang lain disebutkan,“peliharalah dirimu dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir.” (QS. 2:24)

Kedua ayat di atas memperingat-kan kita agar menjaga diri dari api Neraka dengan cara menempuh jalan yang lurus. Karena jika di akhirat nanti seseorang dimasukkan ke Nereka, ‘na’udzu billah min dzalik’, maka tidak ada lagi jalan keselamatan dan tidak akan diterima segala macam tebusan. Suatu hari yang tiada berguna lagi harta benda dan anak cucu, kecuali orang yang menghadap Allah dengan membawa hati yang salim, selamat dari kemusyrikan, bid’ah dan aneka macam perbuatan dosa.


Sedikit Gambaran tentang Neraka

Dia adalah penjara yang penuh dengan siksaan yang pedih, jurang amat dalam yang di dalamnya berkobar api yang menyala dan bergejolak. Panasnya tujuh puluh kali lipat dibandingkan panas api yang ada di dunia saat ini, Nabi Shallallaahu Alaihi wa Sallam bersabda,

” Api yang biasa kalian nyalakan adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari api Jahannam.” (HR . Al-Bukhari)

Hawa paling panas yang ada di dunia ini tak lain adalah sedikit hembusan dari Neraka Jahannam. Sabda Nabi Shallallaahu Alaihi wa Sallam,

“Tunggulah hingga agak dingin untuk shalat (Zhuhur), karena panas yang ber-lebihan adalah sebagian dari hembusan Jahannam.” (HR. Al-Bukhari)

Berkata Ka’ab al-Akhbar, “Demi Dzat yang jiwa Ka’ab ada ditangan-Nya, andaikan engkau ada di ujung timur dan Neraka ada di ujung barat, kemudian Neraka itu di singkap, maka otak kalian akan ke luar meleleh dari kedua lobang hidung, karena panasnya yang dahsyat. Wahai manusia, apakah kalian merasa tentram dengan ini? Ataukah kalian akan mampu bersabar terhadapnya? Wahai manusia, berbuat taat kepada Allah lebih ringan bagi kalian dari pada menanggung siksa seperti ini, maka taatlah kalian semua kepada-Nya! (At-Tadzkirah fi ahwalil mauta wa umur al akhirah 2/145).

Tentang luasnya Neraka, Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tahukah kalian apa ini? Kami semua menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui”. Beliau bersabda, “Ini adalah batu, jika dilem-parkan ke dalam Neraka semenjak tujuh puluh tahun, maka ia masih melayang di Neraka sampai saat ini (belum menyentuh dasarnya, pent).”(HR. Muslim)

Api Neraka meyiksa manusia sesuai dengan tingkat dosa yang diperbuat. Sabda Nabi Shallallaahu Alaihi wa Sallam, “Sebagian orang ada yang dilalap api Neraka hingga kedua mata kakinya, sebagian lagi ada yang hingga kedua lututnya, sebagian lagi ada yang dilalap hingga pinggangnya dan ada juga yang disiksa hingga tengkuk lehernya.” (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Sallam juga telah bersabda, “Pada Hari Kiamat didatangkan penghuni neraka yakni seorang yang ketika di dunia mendapatkan kenikmat-an paling besar, kemudian ia dicelupkan ke dalam Neraka sekali celupan lalu ditanya, “Wahai anak Adam adakah engkau masih melihat karunia yang tersisa? Apakah kini engkau merasakan sedikit kenikmatan? Maka ia menjawab, “Demi Allah tidak sama sekali wahai Rabb.” (HR Muslim)

Di antara Penghuni Neraka

- Orang-orang musyrik, termasuk Yahudi, Nashrani, Majusi,mulhidin (pembangkang) dan secara umum semua orang yang menyekutukan Allah atau melakukan syirik akbar. Firman Allah Subhannaahu wa Ta’ala , artinya,

“Sesungguhnya telah kafirlah orang- orang yang berkata,”Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. 5:72)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia me-ngampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. 4:48)

Sedangkan ahlul ma’shiyah (pelaku maksiat) dari orang muslim, maka dia di bawah kehendak Allah, jika menghendaki, maka Dia akan mengampuni dan jika menghendaki, maka Dia akan menyiksa.

- Nabi Shallallaahu Alaihi wa Sallam bersabda tentang penghuni Neraka,

“Maukah kalian aku beritahu penduduk neraka? (Yaitu) Setiap orang yang besar kepala, angkuh lagi sombong.” (HR. Al-Bukhari-Muslim)

- Beliau juga memberitahukan bahwa wanita yang bertabarruj (mengumbar aurat dan kecantikannya) termasuk penghuni Neraka. Sabda beliau Shallallaahu Alaihi wa Sallam,

“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat; Yaitu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, mereka memukuli orang-orang dengannya. Dan wanita-wanita yang memakai baju tapi telanjang, berjalan dengan menggoyang-goyangkan pundak-nya dan berlenggak-lenggok.Kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, pada-hal sungguh wangi Surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR . Muslim)

- Meninggalkan shalat, merupakan penyebab terjerumusnya seseorang masuk Neraka. Allah berfirman,

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka) Mereka menja-wab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin dan adalah kami membica-rakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya dan adalah kami mendustakan hari pembalasan” (QS. 74: 42 - 46)

Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Sallam juga bersabda,

“Perjanjian antara kita dengan mereka (orang kafir) adalah shalat, maka barang siapa meninggalkannya ia telah kafir.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menyebutkan sejumlah dosa secara global yang merupakan penyebab dari masuknya seseorang ke dalam Neraka, yaitu: Menyekutukan Allah Ta’ala; Mendustakan para rasul; hasad (dengki); Dusta; Khianat; Berbuat aniaya, kekejian; Ingkar janji; Memutuskan silaturrahmi; Pengecut dalam berjihad; Bakhil; Munafik; Berputus asa dari rahmat Allah; Merasa aman dari makar Allah; Berkeluh kesah terhadap musibah; Angkuh; Sombong atas nikmat yang diterima; Meninggalkan hal-hal yang wajib; Melanggar hudud (batasan dari Allah); Menerjang keharaman-Nya, takut kepada makhluk bukan kepada Allah; Beramal karena riya’ dan sum’ah; Menyelishi Al-Qur’an dan as-Sunnah baik dalam perbuatan atau pun keyakinan; Taat kepada manusia dalam rangka maksiat kepada Allah; Fanatik terhadap kebatilan; Mengolok-olok ayat-ayat Allah, menentang kebenaran; Menyembunyikan sesuatu yang seharusnya disampaikan baik ilmu maupun kesaksian; Sihir; Durhaka kepada kedua orang tua; Membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali secara haq; Memakan harta anak yatim; Riba; Lari dari medan pertempuran; Menuduh berzina wanita baik-baik dan terjaga kehormatannya; Melakukan zina atau liwath; Ghibah dan namimah dan lain-lain yang telah di jelaskan keharaman-nya di dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.

Barang siapa yang menjauhinya, maka berarti ia telah menempuh jalan keselamatan, dan barang siapa yang menerjangnya, maka berarti ia telah menjatuhkan dirinya ke dalam kehinaan dan penyesalan.

Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menjerumuskan orang ke dalam Neraka, maka beliau menjawab, “Mulut dan Kemaluan.” (HR. At-Tirmidzi dan ia menyatakan hasan). Hadits ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa menjaga dua anggota badan tersebut agar termasuk orang-orang yang selamat dari api Neraka.

Cara Menyelamatkan Diri dari Neraka

Allah karena rahmat-Nya menjelaskan jalan-jalan keselamatan dari siksa Neraka. Allah menunjukkan jalan yang harus ditempuh agar seseorang tidak terjerumus ke dalamnya. Cara yang paling penting adalah sbb.

1.Memurnikan Tauhid kepada Allah

Mari kita perhatikan sabda Nabi Shallallaahu Alaihi wa Sallam berikut ini,

“Sesungguhnya Allah telah mengharam-kan neraka bagi orang yang mengucap-kan “La ilaha illallah,” karena semata-mata mengharap wajah Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dan dalam hadits yang lain Nabi Shallallaahu Alaihi wa Sallam juga telah bersabda,

“Wahai anak Adam, sesungguhnya selagi kalian mau berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam meskipun dosamu itu sampai ke awan di langit kemudian kamu mau minta ampun kepada-Ku maka aku akan mengampu-nimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam kalaupun engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi dan engkau menjumpai-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, maka Aku akan menda-tangkan kepadamu sepenuh bumi ampu-nan.” (HR. At-Tirmidzi dan dia berkata hadits hasan shahih).

Itulah jaminan ampunan bagi yang menauhidkan (mengesakan-Nya). Tidak menyekutukan-Nya dalam ber-do’a, ibadah, nadzar, raja’ (berharap), istighatsah, tawakkal, pengharapan dan ketakutan, juga di dalam memutuskan perkara, padahal ia tahu akan tuntutan tauhid berupa mengesakan Allah dalam seluruh ibadah serta menjauhi segala kemusyrikan dengan berbagai macam dan bentuknya.

Allah Subhannaahu wa Ta’ala telah berfirman,

Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. 6:162-163)

Maka tauhid yang murni yang tidak tercampuri dengan kemusyrikan, baik yang besar maupun yang kecil adalah syarat mutlak untuk keselamat-an seseorang dari Neraka.

Tauhid yang murni membuahkan ketaatan kepada Allah dan ketundukan terhadap-Nya. Karena tauhid dan iman tempatnya di hati. Apabila tauhidnya bagus, maka seluruh perbuatan anggota badan akan ikut bagus pula. Maka apa yang diperintahkan oleh Allah akan segera dilaksanakannya, selalu taat, mengikuti dan takut kepada-Nya.

2. Senantiasa Bertaubat

Allah telah menjadikan taubat sebagai kunci kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Dia berfirman,

“Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. 24:31)

Dalam ayat ini Allah mengaitkan antara keberuntungan dengan taubat. Artinya bertaubat dari perbuatan yang tidak baik adalah salah satu jalan keselamatan dari api Neraka. Manusia meskipun telah berusaha sekuat tenaga untuk berbuat kebaikan, tetap saja ia memiliki sisi kekurangan dan kelemahan, baik yang disadari atau tidak, hal ini merupakan sunnatullah. Maka jalan yang terbaik adalah selalu membiasakan bertaubat dan mohon ampun kepada Allah.

Sumber : Kutaib, “Kaila Tuhsyaru fil Jahim” al-Qism al-Ilmi Darul Wathan.