11 November, 2008

Memory malam itu


Akhirnya kekerasan hati manusia bisa juga diruntuhkan oleh sang waktu, dan aku semakin percaya, Allah SWT juga yang mempunyai kuasa atas kehidupan manusia & makhlukNya yang lain dimuka bumi ini. Semua peristiwa apapun yang terjadi dalam kehidupanku semenjak aku berangkat dewasa, semua itu menjadi suri tauladan untukku dikemudian hari agar selalu berhati-hati dalam keadaan apapun, baik itu bersosialisasi bersama teman-teman ataupun dilingkungan sanak saudara. Tidak ada hal yang istimewa dalam diri manusia untuk dapat disombongkan kepada sesamanya, tidak ada satupun harta benda yang berharga didunia ini yang dapat mengembalikan sang waktu, segalanya ditentukan oleh pribadi & hati kita masing-masing dalam menyikapi berbagai masalah atau problema yang kita alami sepanjang hidup kita, yang pada akhirnya jangan sampai bermuara kepada rasa penyesalan yang amat sangat dalam dikemudian hari karena dampak dari keangkuhan hati mempertahankan keyakinan diri yang belum tentu benar menurut pandangan orang lain, naudzubillah.... Saat ini kita harus terus banyak belajar bagaimana menata hati, bagaimana untuk mencoba bersabar, bagaimana mengendalikan hawa nafsu serta emosi yang terkadang datangnya tidak tiba-tiba, terkadang bertambah besar dengan datangnya hembusan angin yang tidak bertanggung jawab atas akibat dari apa yang telah dilakukannya. Tetapi nampaknya Allah SWT sangat menyayangiku, DIA masih menunjukkan kuasaNYA saat itu bahwa atas segala kehendakNyalah semua peristiwa itu dapat terjadi. Entah perasaan apalagi yang masih menghantuiku saat anggota lain belum dapat tempat yang semestinya karena terganjal dengan kenyataan pahit yang sampai detik ini harus masih dirasakan, dan coba untuk menetralisir dengan mencari pembenaran diri. Sebagai seorang insan manusia yang masih dapat berpikir jernih atas peristiwa tersebut, mencoba agar segalanya dapat berakhir damai, karena pada akhirnya bermuara pada satu pangkal, bahwa kita ini saudara sekandung. Tak ada gunanya segalanya harus berakhir dengan niatan yang tidak baik dimata Allah SWT dan para malaikatNya,ataupun mencari pembenaran diri, mencoba menghakimi satu sama lain, sama sekali tak akan pernah berakhir dengan damai begitu juga dimata masyarakat umum mungkin terasa janggal bila satu keluarga tidak dapat saling melindungi satu sama lain, apalagi bila terjadi dengan orang lain ?, zaman telah berubah, segala sesuatunya bisa berakhir dengan kedamaian & dapat segera diselesaikan dengan musyawarah, karena negara kitapun adalah negara demokrasi, apa salahnya kita belajar open mind serta berjiwa besar dalam menghadapi hidup ini. Kita tidak akan pernah berhasil memaksakan kehendak kita kepada siapapun, apalagi merubah watak seseorang, karena itu semua adalah karunia Allah SWT, yang menjadi keunikan serta perbedaan antara satu individu, dengan yang lainnya. Setiap insan manusia memang diciptakan dengan keunikan masing-masing yang menjadi ciri khas tiap individu, sekarang bagaimana caranya supaya hati kita dapat menerima perbedaan pribadi tersebut ? Semoga dapat menjadi masukan yang berguna untuk dapat membantu mendewasakan jalan pikiran serta hati kita masing-masing, yang mungkin saat ini tergerus dengan suatu kebiasaan yang mungkin mulai saatnya harus dirubah, supaya dikemudian hari dapat dijalani dengan kedamaian hati dan pikiran. Perdebatan tidak harus berakhir dengan pertikaian yang panjang bukan......masih banyak yang dapat kita lakukan yaitu yang positif guna mengisi kehidupan kita masing-masing yang entah kapan akan berakhir, karena hidup di dunia ini hanyalah sementara saja, tidak ada yang abadi, perbedaanya hanya waktu saja, masih ada kehidupan lain yang menanti kita, yang mengharapkan agar kita mengisi hidup ini dengan amal ibadah kebaikan.

Tidak ada komentar: